
Menguasai Fisika Kelas 11 Semester 2: Panduan Komprehensif dengan Contoh Soal Pilihan Ganda
Fisika kelas 11 semester 2 seringkali menjadi titik krusial bagi siswa dalam memahami fenomena alam yang lebih kompleks. Materi yang diajarkan biasanya mencakup topik-topik fundamental yang menjadi dasar untuk pemahaman fisika di tingkat yang lebih tinggi, seperti termodinamika, gelombang, dan optik. Menguasai materi ini tidak hanya penting untuk nilai akademis, tetapi juga untuk membangun intuisi ilmiah yang kuat.
Artikel ini akan menyajikan panduan komprehensif untuk menghadapi soal fisika kelas 11 semester 2, khususnya dalam format pilihan ganda. Kami akan mengupas beberapa topik utama, memberikan contoh soal yang bervariasi, serta menjelaskan strategi penyelesaiannya. Dengan pemahaman yang baik dan latihan yang cukup, Anda akan merasa lebih percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan.
Topik Utama yang Akan Dibahas:
- Termodinamika: Meliputi hukum-hukum termodinamika, usaha, kalor, energi dalam, dan efisiensi mesin kalor.
- Gelombang: Mencakup jenis-jenis gelombang, persamaan gelombang, cepat rambat gelombang, interferensi, dan difraksi.
- Optik Geometri: Meliputi pemantulan dan pembiasan cahaya, cermin datar, cermin lengkung, lensa cembung, lensa cekung, serta alat optik.

Mari kita selami setiap topik dengan contoh soal pilihan ganda yang relevan.
1. Termodinamika: Memahami Energi dan Perubahannya
Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hubungan antara panas, kerja, dan energi dalam. Memahami konsep-konsep seperti hukum kekekalan energi dan entropi sangatlah penting.
Konsep Kunci:
- Hukum Pertama Termodinamika: Perubahan energi dalam suatu sistem ($Delta U$) sama dengan kalor ($Q$) yang ditambahkan ke sistem dikurangi usaha ($W$) yang dilakukan oleh sistem. $Delta U = Q – W$.
- Proses Termodinamika: Isobarik (tekanan konstan), Isokhorik (volume konstan), Isotermal (suhu konstan), Adiabatik (tidak ada pertukaran kalor).
- Mesin Kalor: Alat yang mengubah energi panas menjadi kerja. Efisiensinya dihitung dengan membandingkan kerja yang dihasilkan dengan kalor yang diserap dari sumber panas. $eta = fracWQ_H = 1 – fracQ_CQ_H$.
Contoh Soal 1:
Sebuah gas ideal mengalami proses isobarik. Jika gas tersebut menyerap kalor sebesar 500 Joule dan melakukan usaha sebesar 200 Joule, berapakah perubahan energi dalam gas tersebut?
A. 300 Joule
B. 500 Joule
C. 700 Joule
D. 200 Joule
E. 100 Joule
Pembahasan:
Soal ini menguji pemahaman tentang Hukum Pertama Termodinamika. Diketahui:
- Kalor yang diserap ($Q$) = +500 Joule (positif karena diserap oleh sistem)
- Usaha yang dilakukan oleh gas ($W$) = +200 Joule (positif karena dilakukan oleh sistem)
Menurut Hukum Pertama Termodinamika:
$Delta U = Q – W$
$Delta U = 500 , textJoule – 200 , textJoule$
$Delta U = 300 , textJoule$
Jawaban: A. 300 Joule
Contoh Soal 2:
Sebuah mesin kalor bekerja antara dua reservoir suhu. Reservoir panas bersuhu $T_H$ dan reservoir dingin bersuhu $T_C$. Jika mesin ini memiliki efisiensi maksimum yang sama dengan mesin Carnot, dan suhu reservoir panas adalah 600 K, serta suhu reservoir dingin adalah 300 K, berapakah efisiensi mesin tersebut?
A. 25%
B. 50%
C. 75%
D. 100%
E. 33.3%
Pembahasan:
Soal ini berkaitan dengan efisiensi mesin Carnot, yang merupakan batas efisiensi maksimum yang dapat dicapai oleh mesin kalor yang beroperasi antara dua suhu tertentu. Rumus efisiensi mesin Carnot adalah:
$eta = 1 – fracT_CT_H$
Diketahui:
- Suhu reservoir panas ($T_H$) = 600 K
- Suhu reservoir dingin ($T_C$) = 300 K
Menghitung efisiensi:
$eta = 1 – frac300 , textK600 , textK$
$eta = 1 – 0.5$
$eta = 0.5$
Dalam persentase, efisiensi adalah $0.5 times 100% = 50%$.
Jawaban: B. 50%
2. Gelombang: Merambatnya Gangguan
Gelombang adalah cara energi merambat melalui medium atau ruang hampa. Memahami karakteristik gelombang seperti amplitudo, panjang gelombang, frekuensi, dan cepat rambat sangatlah esensial.
Konsep Kunci:
- Persamaan Gelombang: $y(x, t) = A sin(kx – omega t + phi)$, di mana $A$ adalah amplitudo, $k$ adalah bilangan gelombang ($k = 2pi/lambda$), $omega$ adalah frekuensi sudut ($omega = 2pi f$), $lambda$ adalah panjang gelombang, dan $f$ adalah frekuensi.
- Cepat Rambat Gelombang: $v = lambda f = fracomegak$.
- Prinsip Superposisi: Ketika dua atau lebih gelombang bertemu di suatu titik, simpangan resultannya adalah jumlah aljabar dari simpangan masing-masing gelombang. Ini penting untuk memahami interferensi.
Contoh Soal 3:
Sebuah gelombang transversal merambat sepanjang tali dengan persamaan simpangan $y(x, t) = 0.02 sin(2pi x – 10pi t)$, di mana $x$ dan $y$ dalam meter serta $t$ dalam detik. Berapakah panjang gelombang gelombang tersebut?
A. 0.5 meter
B. 1 meter
C. 2 meter
D. 0.2 meter
E. 5 meter
Pembahasan:
Persamaan gelombang umum adalah $y(x, t) = A sin(kx – omega t + phi)$. Dengan membandingkan persamaan yang diberikan dengan bentuk umum, kita dapat mengidentifikasi nilai $k$.
Persamaan yang diberikan: $y(x, t) = 0.02 sin(2pi x – 10pi t)$
Dari sini, kita peroleh:
- $A = 0.02$ m
- $k = 2pi , textrad/m$
- $omega = 10pi , textrad/s$
Hubungan antara bilangan gelombang ($k$) dan panjang gelombang ($lambda$) adalah:
$k = frac2pilambda$
Maka, kita bisa mencari $lambda$:
$2pi = frac2pilambda$
$lambda = frac2pi2pi$
$lambda = 1 , textmeter$
Jawaban: B. 1 meter
Contoh Soal 4:
Dua gelombang identik dengan frekuensi 50 Hz merambat dari dua sumber yang berjarak 2 meter. Jika cepat rambat gelombang adalah 100 m/s, berapakah perbedaan fase antara kedua gelombang di titik yang berjarak 1 meter dari masing-masing sumber?
A. 0 radian
B. $pi/2$ radian
C. $pi$ radian
D. $3pi/2$ radian
E. $2pi$ radian
Pembahasan:
Perbedaan fase ($Delta phi$) antara dua titik pada gelombang dapat dihitung berdasarkan perbedaan jarak tempuh ($Delta r$) dan bilangan gelombang ($k$).
$Delta phi = k Delta r$
Pertama, kita perlu mencari panjang gelombang ($lambda$) dan bilangan gelombang ($k$):
Diketahui:
- Frekuensi ($f$) = 50 Hz
- Cepat rambat gelombang ($v$) = 100 m/s
Panjang gelombang:
$v = lambda f$
$100 , textm/s = lambda times 50 , textHz$
$lambda = frac10050 , textm = 2 , textmeter$
Bilangan gelombang:
$k = frac2pilambda = frac2pi2 , textm = pi , textrad/m$
Titik yang ditanyakan berjarak sama dari kedua sumber. Jika kedua sumber berjarak 2 meter, maka titik yang berjarak 1 meter dari masing-masing sumber berada tepat di tengah garis yang menghubungkan kedua sumber. Ini berarti kedua gelombang menempuh jarak yang sama ke titik tersebut.
Jika kedua gelombang berasal dari sumber yang fasenya sama (biasanya diasumsikan jika tidak disebutkan lain), dan menempuh jarak yang sama, maka perbedaan jarak tempuhnya ($Delta r$) adalah 0 meter.
Jadi, perbedaan fase:
$Delta phi = k Delta r = (pi , textrad/m) times (0 , textm) = 0 , textradian$
Catatan: Jika soal menanyakan tentang interferensi konstruktif atau destruktif, kita akan menggunakan perbedaan fase ini untuk menentukan jenis interferensinya. Dalam kasus ini, perbedaan fase 0 radian atau kelipatan $2pi$ akan menghasilkan interferensi konstruktif.
Jawaban: A. 0 radian
3. Optik Geometri: Cahaya dan Pembentukannya
Optik geometri mempelajari sifat cahaya dalam merambat lurus, memantul, dan membiaskan, serta bagaimana hal ini dimanfaatkan dalam alat optik.
Konsep Kunci:
- Hukum Pemantulan: Sudut datang sama dengan sudut pantul.
- Hukum Pembiasan (Snellius): $n_1 sin theta_1 = n_2 sin theta_2$, di mana $n$ adalah indeks bias dan $theta$ adalah sudut terhadap garis normal.
- Cermin Lengkung: Cermin cembung selalu membentuk bayangan maya, tegak, dan diperkecil. Cermin cekung dapat membentuk bayangan nyata atau maya, tergantung posisi benda.
- Lensa: Lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya dan dapat membentuk bayangan nyata atau maya. Lensa cekung bersifat menyebarkan cahaya dan selalu membentuk bayangan maya, tegak, dan diperkecil.
- Rumus Lensa/Cermin Tipis: $frac1f = frac1s + frac1s’$, di mana $f$ adalah jarak fokus, $s$ adalah jarak benda, dan $s’$ adalah jarak bayangan.
- Perbesaran: $M = frach’h = -fracs’s$, di mana $h’$ adalah tinggi bayangan dan $h$ adalah tinggi benda.
Contoh Soal 5:
Sebuah benda diletakkan pada jarak 10 cm di depan cermin cekung yang memiliki jarak fokus 5 cm. Di manakah letak bayangan yang terbentuk dan sifatnya?
A. 10 cm di depan cermin, nyata, terbalik, diperbesar
B. 10 cm di depan cermin, maya, tegak, diperkecil
C. 10 cm di belakang cermin, nyata, terbalik, diperkecil
D. 10 cm di depan cermin, nyata, terbalik, diperkecil
E. 10 cm di belakang cermin, maya, tegak, diperbesar
Pembahasan:
Soal ini menggunakan rumus lensa/cermin tipis.
Diketahui:
- Jarak benda ($s$) = +10 cm (positif karena berada di depan cermin)
- Jarak fokus cermin cekung ($f$) = +5 cm (positif untuk cermin cekung)
Menggunakan rumus:
$frac1f = frac1s + frac1s’$
$frac15 = frac110 + frac1s’$
$frac1s’ = frac15 – frac110$
$frac1s’ = frac210 – frac110$
$frac1s’ = frac110$
$s’ = 10 , textcm$
Karena $s’$ positif, bayangan terbentuk di depan cermin (di sisi yang sama dengan benda). Bayangan yang terbentuk di depan cermin cekung adalah bayangan nyata dan terbalik.
Selanjutnya, kita hitung perbesaran untuk mengetahui ukurannya:
$M = -fracs’s = -frac10 , textcm10 , textcm = -1$
Nilai $|M| = 1$, yang berarti bayangan memiliki ukuran yang sama dengan benda. Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik.
Jadi, bayangan terbentuk 10 cm di depan cermin, bersifat nyata, terbalik, dan ukurannya sama (bukan diperbesar atau diperkecil). Namun, opsi yang paling mendekati adalah A jika "diperbesar" diinterpretasikan sebagai "tidak diperkecil". Mari kita periksa kembali.
Jika $s = 2f$, maka $s’ = 2f$.
$1/f = 1/(2f) + 1/s’$
$1/s’ = 1/f – 1/(2f) = 1/(2f)$
$s’ = 2f$.
Perbesaran $M = -s’/s = -(2f)/(2f) = -1$.
Ini berarti bayangan sama besar, nyata, dan terbalik.
Mari kita tinjau opsi A: "10 cm di depan cermin, nyata, terbalik, diperbesar". Bayangan sama besar, jadi "diperbesar" kurang tepat. Namun, jika kita membandingkan opsi, opsi A paling akurat dalam penentuan lokasi dan sifat bayangan. Ada kemungkinan soal atau opsi pilihan ganda memiliki sedikit ambiguitas dalam penentuan perbesaran.
Jika kita mengasumsikan soal ingin mencari sifat utama, maka bayangan di depan cermin cekung untuk $s=2f$ adalah nyata, terbalik, dan sama besar.
Koreksi dan Pemikiran Tambahan: Dalam konteks pilihan ganda, kita perlu memilih opsi terbaik yang tersedia. Jika ada opsi yang menyatakan "sama besar", itu akan lebih tepat. Namun, jika tidak ada, kita harus melihat deskripsi lainnya. Opsi A memiliki lokasi dan sifat dasar yang benar (nyata, terbalik, di depan cermin).
Mari kita perhatikan bahwa jika $s > f$, bayangan yang terbentuk di depan cermin cekung selalu nyata dan terbalik. Ukurannya bisa diperbesar, sama besar, atau diperkecil tergantung posisi $s$.
Jika $s < f$, bayangan maya, tegak, dan diperbesar.
Jika $s = f$, bayangan di tak hingga.
Jika $f < s < 2f$, bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Jika $s = 2f$, bayangan nyata, terbalik, sama besar.
Jika $s > 2f$, bayangan nyata, terbalik, diperkecil.
Dalam kasus ini, $s = 10$ cm dan $f = 5$ cm, sehingga $s = 2f$. Maka bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan sama besar. Opsi A menyebutkan "diperbesar". Jika kita harus memilih yang terdekat, dan tidak ada opsi yang tepat "sama besar", kita perlu hati-hati.
Re-evaluasi Pilihan:
Jika kita menganggap soal ini menguji konsep dasar, maka letak dan sifat utama (nyata/maya, tegak/terbalik) adalah prioritas. Opsi A adalah satu-satunya yang menyebutkan "nyata, terbalik" dan di depan cermin.
Kemungkinan Perbaikan Soal/Opsi: Soal yang ideal akan memiliki opsi seperti "10 cm di depan cermin, nyata, terbalik, sama besar". Namun, dengan opsi yang ada, mari kita pilih yang paling akurat secara keseluruhan.
Mari kita coba cari sumber soal serupa untuk konfirmasi. Namun, berdasarkan prinsip fisika, bayangan sama besar.
Asumsi: Mungkin ada kesalahan ketik pada opsi A, atau soal ini memang sedikit ambigu. Jika kita fokus pada letak (di depan cermin) dan sifat (nyata, terbalik), opsi A adalah yang terdekat.
Jika kita melihat soal ini lagi dengan hati-hati:
Opsi A: 10 cm di depan cermin, nyata, terbalik, diperbesar.
Opsi D: 10 cm di depan cermin, nyata, terbalik, diperkecil.
Karena $s=2f$, perbesaran adalah 1, yang berarti sama besar. Opsi A dan D salah dalam hal perbesaran. Namun, lokasi dan sifat nyata/terbalik sudah benar.
Mari kita asumsikan ada kesalahan dalam opsi perbesaran, dan fokus pada lokasi dan sifat.
Baik A maupun D menempatkan bayangan di depan cermin, nyata, dan terbalik. Jika soal mengharuskan memilih salah satu, ini adalah kasus yang sulit.
Strategi Alternatif: Cari informasi tambahan mengenai bagaimana soal seperti ini biasanya dirancang di tingkat SMA. Seringkali, fokus utama adalah pada rumus dan sifat dasar.
Mari kita coba contoh soal lain yang lebih jelas.
Jika $s=15$ cm (di depan cermin cekung $f=5$ cm), maka $1/15 + 1/s’ = 1/5$.
$1/s’ = 1/5 – 1/15 = 3/15 – 1/15 = 2/15$. $s’ = 15/2 = 7.5$ cm.
Bayangan di depan cermin, nyata, terbalik. Perbesaran $M = -s’/s = -7.5/15 = -0.5$. Diperkecil.
Jika $s=8$ cm (di depan cermin cekung $f=5$ cm), maka $1/8 + 1/s’ = 1/5$.
$1/s’ = 1/5 – 1/8 = 8/40 – 5/40 = 3/40$. $s’ = 40/3 approx 13.3$ cm.
Bayangan di depan cermin, nyata, terbalik. Perbesaran $M = -s’/s = -(40/3)/8 = -40/24 = -5/3 approx -1.67$. Diperbesar.
Kembali ke soal: $s=10$ cm, $f=5$ cm. $s=2f$. $s’=10$ cm. $M=-1$. Sama besar.
Karena tidak ada opsi yang menyatakan "sama besar", dan opsi A menyebutkan "diperbesar" sementara opsi D menyebutkan "diperkecil", kedua opsi ini salah pada perbesaran.
Namun, jika kita terpaksa memilih, kita harus melihat apakah ada cara lain untuk menafsirkan soal.
Kesimpulan sementara untuk soal ini: Opsi A dan D memiliki informasi yang benar mengenai letak bayangan (10 cm di depan cermin) dan sifatnya (nyata, terbalik). Perbedaan pada "diperbesar" dan "diperkecil" membuat kedua opsi salah jika perbesaran adalah 1.
Untuk tujuan pembelajaran, mari kita anggap ada kesalahan pengetikan pada opsi dan fokus pada konsep utama.
Mari kita buat soal yang lebih jelas untuk optik:
Contoh Soal 5 (Revisi untuk Kejelasan):
Sebuah benda setinggi 2 cm diletakkan pada jarak 10 cm di depan cermin cekung yang memiliki jarak fokus 5 cm. Berapakah tinggi bayangan yang terbentuk?
A. 1 cm
B. 2 cm
C. 3 cm
D. 4 cm
E. 0.5 cm
Pembahasan (untuk soal revisi):
Dari perhitungan sebelumnya untuk $s=10$ cm dan $f=5$ cm:
$s’ = 10$ cm
$M = -1$
Perbesaran didefinisikan sebagai $M = frach’h$.
Diketahui:
- Perbesaran ($M$) = -1
- Tinggi benda ($h$) = 2 cm
Maka, tinggi bayangan ($h’$):
$-1 = frach’2 , textcm$
$h’ = -1 times 2 , textcm = -2 , textcm$
Tinggi bayangan adalah 2 cm (nilai absolutnya). Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik. Jadi, tinggi bayangan adalah 2 cm.
Jawaban (untuk soal revisi): B. 2 cm
Tips Umum untuk Mengerjakan Soal Pilihan Ganda Fisika:
- Pahami Konsep: Pastikan Anda benar-benar mengerti konsep di balik setiap topik. Jangan hanya menghafal rumus, tapi pahami bagaimana rumus itu diturunkan dan kapan harus digunakan.
- Baca Soal dengan Cermat: Perhatikan setiap kata dalam soal, terutama kata kunci seperti "maksimum", "minimum", "perubahan", "perbandingan", dll.
- Identifikasi Informasi yang Diketahui dan Ditanya: Buat daftar dari nilai-nilai yang diberikan dalam soal dan apa yang diminta untuk dicari.
- Gunakan Rumus yang Tepat: Pilih rumus yang sesuai dengan konsep dan informasi yang Anda miliki.
- Perhatikan Satuan: Selalu perhatikan satuan dari besaran yang diberikan. Pastikan semua satuan konsisten sebelum melakukan perhitungan. Jika tidak, konversikan terlebih dahulu.
- Gunakan Diagram: Untuk soal-soal optik atau mekanika, menggambar diagram dapat sangat membantu memvisualisasikan situasi dan memahami hubungan antar besaran.
- Eliminasi Jawaban yang Salah: Jika Anda tidak yakin dengan jawaban yang benar, coba eliminasi jawaban yang jelas-jelas salah berdasarkan pemahaman Anda.
- Periksa Kembali Jawaban Anda: Setelah selesai menghitung, luangkan waktu untuk memeriksa kembali perhitungan Anda dan pastikan jawaban Anda masuk akal dalam konteks soal.
Dengan latihan yang konsisten dan pemahaman konsep yang mendalam, Anda akan semakin mahir dalam menyelesaikan soal-soal fisika kelas 11 semester 2. Tetap semangat belajar!